Bersekutu, Berkarya dan Bersaksi...

PENDAMPINGAN PASTORAL KEPADA MANULA

A. Realitas
Tahapan usia lanjut atau kita kenal dengan nama manula merupakan tahapan paling akhir dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia. Oleh karena itu tahapan ini merupakan tahapan yang paling sulit dihadapi dibandingkan dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan yang pernah dilewati sebelumnya. Hal ini di sebabkan karena orang yang berada pada tahapan ini harus mempersiapkan dirinya menghadapi berbagai macam krisis yang terjadi baik fisik, mental spiritual-psikis, maupun krisis sosial. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), umur usia lanjt ditetapkan sebagai berikut : a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia antara 45-59 tahun
b. Usia lanjut (elderly), ialah kelompok usia antara 60-74 tahun
c. Tua (old), ialah kelompok usia antara 75-90 tahun
d. Sangat tua (very old), ialah kelompok usia di atas usia 90 tahun
Kenyataan sosial bahkan dalam realitas bergereja ada banyak kaum manula yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Di satu sisi hal ini menyebabkan timbulnya pola hidup dan perilaku yang berubah dari kaum manula, namun di sisi lain ada kesan yang menonjol bahwa orang-orang yang berada pada kelompok ini kurang mendapat perhatian khusus, dalam hal ini pendampingan dari pihak gereja. Pelayanan yang terjadi hanya bersifat rutinitas dan kalau toh dilakukan itu dikarenakan ada permintaan langsung dari keluarga. Kenyataan lain yang sering terjadi pula bahwa, menghadapi berbagai perubahan yang terjadi pada kaum manula keluarga tentunya memegang peranan penting untuk memahami situasi dan kondisi yang dialami manula, ini guna memberikan pelayanan optimal bagi mereka. Ironisnya pelayanan yang dilakukan bersifat satu arah yakni kepada manula, pada hal keluarga juga mesti mendapat pelayanan dari pihak gereja.
Penilaian Kaum Manula Dan Keluarga Terhadap Pelayanan
Apa tanggapan kaum manula itu sendiri bahka keluarga terhadap pelayanan (pendampingan pastoral) yang mereka rasakan, ini tentunya ada beragam penilaian. Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan (……………) penilaian yang sering diungkapkan oleh kaum manula maupun dari keluarga mereka terhadap proses-proses pelayanan atau pendampingan pastoral yang sering dilakukan oleh gereja seperti :
• Bahagian Alkitab dan renungan yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang sementara dihadapi.
• Kecendrungan berdoa yang terlalu panjang dan bertele-tele.
• Kredibilitas para pelayan yang masih diragukan, akibat tidak mampu menjaga rahasia
• Para pelayan merasa lebih pintar karena itu sering menyinggung perasaan dan meremehkan kaum manula maupun keluarga.
• Kurangnya pemahaman para pelayan terhadap pastoral, secara khusus pendampingan pastoral terhadap kaum manula.
Beberapa faktor seperti yang disebutkan di atas adalah penilaian baik kaum manula maupun keluarga mereka yang dinyatakan sebagai indikator bahwa pelayanan yang dilakukan belum dapat menjawab persoalan yang dihadapi.


B. Solusi
Terhadap kenyataan yang ada kami merasa bersyukur karena dapat berbagi dengan teman-teman, bagaimana prinsip-prinsip dasar yang mesti dipahami oleh seorang konselor (pelayan) dalam mendampingi kaum manula :
1. Pemahaman tentang kaum manula itu sendiri
a. Kondisi Fisik
Kondisi ini tentunya ditandai dengan perubahan warna rambut dan kulit yang semakin keriput, kondisi fisik yang semakin menurun, cepat merasa kelelahan, sering sakit-sakitan dan munculnya berbagai gejala seperti pikun (pelupa), terkadang berperilaku layaknya anak kecil, tuli, penglihatan yang terganggu dan lain sebagainya. Sangat baik jika dalam kondisi seperti ini segala aktifitas yang dilakukan oleh kaum manula dan aktivitas yang dilakukan kepada mereka (manula) harus disesuaikan dengan kondisi tubuh para manula.
b. Kondisi Mental-Spiritual
Pada fase ini para manula sangat berpotensi terkena stress dan krisis ketika kondisi menta-spiritual mereka terganggu. Hal ini di sebabkan karena beberapa hal, antara lain : kematian orang-orang yang dikasihi (istri/suami, sahabat), berbagai macam penyakit, hidup jauh terpisah dari anak dan cucu, serta ketakutan akan datangnya hari kematian yang semakin mendekat dan lain sebagainya.
c. Krisis Sosial
Tahapan ini ditandai dengan perasaan terasing dari masyarakat karena sebagian besar dari orang yang berusia lanjut merasa tidak berguna. Karena itu banyak diantara mereka yang memilih menghidupkan kembali kenangan-kenangan sukses masa lalu, dengan demikian mereka merasa bahwa segalanya menjadi lebih baik. Merasa cemburu dengan keberhasilan generasi muda, dan lain-lain.
2. Perilaku Kaum Manula
Ada dua pola perilaku yang sering ditampilkan kaum manula yaitu perilaku positif dan perilaku negatif.
• Perilaku positif
Perilaku positif yang menarik dari kaum manula ini yaitu mereka mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi.
• Perilaku negatif
Perilaku ini ditandai dengan sikap mengeluh, marah, mudah tersinggung, mudah merasa khawatir, mudah menjadi depresi, sedih, murung, suka merusak. Perilaku negatif ini sering ditunjukan apabila ada keinginan mereka yang tidak terpenuhi.

3. Beberapa Hal Penting Yang Perlu di Ketahui
a. Kematian
 masalah yang paling sering dihadapi kaum manula adalah masalah kematian. Bagi mereka umur yang semakin tua dan penyakit yang diderita merupakan pertanda bahwa mereka semakin dekat dengan kematian. Oleh karena itu orientasi pemikiran mereka tertuju pada datangnya hari kematian. Namun kenyataanya, banyak diantara mereka yang belum siap menghadapi hari kematian yang semakin mendekat karena berbagai alasan, diantaranya : anak dan cucu, dosa masa lalu, dan masih ingin lebih lama hidup bersama anak cucu.
b. Hal Menyenangkan :
- Berdoa dan membaca alkitab
- Bermain bersama anak cucu
- Kunjungan anak cucu

c. Hal Tidak Menyenangkan :
- Kenakalan anak cucu
- Tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
- Kurang mendapat perhatian dari keluarga

2. KELUARGA
Dalam melayani kaum manula, keluarga memegang peran yang sangat penting untuk dapat memahami situasi dan kondisi mereka guna memberikan pelayanan yang optimal.
 Bentuk dukungan keluarga :
- Doa bersama manula
- Memberikan kata-kata penghiburan
- Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
- Menciptakan suasana menyenangkan
 Hambatan dan tantangan
- Faktor ekonomi
- Faktor pekerjaan
- Tidak ada dukungan keluarga (mengejek)
- Perilaku keluarga : Marah, kesal, kecewa, dll