Bersekutu, Berkarya dan Bersaksi...

GEREJA PROTESTAN MALUKU

Sitem Pemerintahan Gereja yang dianut adalah Presbiterial (Presbiter=Penatua).
Secara umum dapat dikatakan :
Sistem Tata Gereja yang meletakkan pemerintahan gereja dalam tangan penatua.
(van den End, Th – Harta dalam Bejana).

SISTEM PEMERINTAHAN GEREJA
Organisasi presbiterial berarti bahwa Gereja diperintah oleh badan-badan yang dipilih oleh Jemaat sendiri selaku wakilnya, jadi dari bawah ke atas; lawananya Episkopal.
(enklaar - Sejarah Gereja).
SINODE
Berasal dari bahasa Yunani:
Sun : bersama-sama
Hodos : jalan
Sinode : berjalan bersama-sama.
Istilah ini dipergunakan untuk suatu sidang gerejawi yang dihadiri oleh semua bagian dalam suatu gereja.

SIDANG SINODE
SIDANG BPL SINODE
BPH SINODE

 Presbiterianisme adalah salah satu bentuk pemerintahan gereja di mana kekuasaan yang tertinggi berada dalam tangan para penatua.
 Di dalam gereja-gereja yang memakai bentuk pemerintahan gereja ini terdapat badan-badan yang hierarkhis yaitu jemaat-jemaat setempat yang terdiri dari pendeta dan penatua; klasis yang terdiri dari pendeta-pendeta dan penatua-penatua yang mewakili jemaat-jemaat dalam wilayah Klasis, dan sinode atau sidang raya yang merupakan badan tertinggi yang mempunyai hak legislatif. Sinode terdiri dari pendeta-pendeta dan penatua-penatua yang diutus oleh Klasis.
 Gereja Presbiterian mengikuti teologi Calvinis. Ibadah mereka sederhana, teratur, hikmat, dengan tekanan utama pada mendengar dan mengajarkan Firman Allah.
 Luther adalah pelopor Reformasi, tetapi di samping dia, ada juga yang melakukan pembaharuan seperti Zwingli, dan yang paling mempengaruhi gerakan Reformasi ialah Calvin. Banyak gereja Protestan, di Indonesia juga, yang dalam ajaran dan tata gerejanya tetap mengikuti pedoman Calvin.
 Johanes Calvin adalah seorang sarjana Hukum Perancis yang berminat pada ilmu teologi. Karena ia menjadi seorang pengikut Luther, ia diusir dari tanah airnya dan menjadi pendeta kota Jenewa (Swiss).
 Cita-cita Theokrasi = kekuasaan Allah atas seluruh kehidupan). Calvin juga menjaga kehidupan anggota-anggota jemaat. Ia sependapat dengan Luther dalam hal pembenaran oleh iman.
 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”. Efesus 2:8-9
 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Roma 8:30)
 Alkitab dipandang sebagai aturan bagi iman. Alkitab cukup berisikan segala yang perlu untuk mengenal Allah dan tugas-tugas orang percaya terhadap Allah dan sesama manusia. Kewibawan Alkitab terjamin oleh pekerjaan Roh Kudus.
 Pembenaran dan Predestinasi
Keyakinan bahwa hal kita percaya atau tidak percaya
itu semata-mata akibat dari takdir Allah yang kekal.
Ada dua jenis manusia : yang menerima Firman rahmat Tuhan dan yang menolaknya.
Di belakang keputusan manusia itu terdapatlah keputusan Allah sendiri,
yang memilih atau membuang.




 PERJAMUAN KUDUS
Roti dan Anggur adalah merupakan lambang tubuh dan darah Kristus. Berbeda dengan Luther yang melihat.
 Mengeluarkan peraturan-peraturan gereja. Dalam tata gereja itu ditentukan 4 Jabatan
Pendeta (predikan) untuk Khotbah dan Disiplin, Pengajar (doktor) untuk katekisasi dan pengajaran teologia, Penatua untuk disiplin, Syamas (diaken) untuk pelayanan terhadap orang miskin.
Pendeta-pendeta dan penatua-penatua bersama-sama merupakan “konsistori”, yaitu majelis gereja yang memimpin gereja dan yang menjalankan disiplin.
• Negara harus mengawasi tingkah laku warganya juga, dan bekerja sama dalam gereja.teokrasi tidak berarti bahwa negara berada di bawah gereja. Keduanya berdampingan, sama-sama bertugas melaksanakan kehendak Allah dan mempertahankan kehormatan-Nya. Namun secara asasi, pememerintah negara tidak boleh mencampuri urusan-urusan gereja
 Tata ibadah Calvin masih tetap dipakai di dlam kebanyakam gereja-gereja Indonesia. Pengakuan Dosa, disusul Pemberitaan Anugerah, dan Pembacaan Kesepuluh Hukum, lalu Khotbah diberikan, jemaat sekali-kali menjawab dengan nyanyian Mazmur.
 Calvin mau meniadakan segala sesuatu yang tidak diperintahkan dalam Firman Allah (lilin-lilin, pakaian khusus pendeta, altar, patung-patung, salib dan sebagainya) bagi Luther boleh dipertahankan.
Bagi Luther Kesepuluh Hukum menjadi sumber pengetahuan kita tentang besar dan beratnya dosa-dosa kita. Padahal, Calvin memandangnya selaku peraturan dan penuntun bagi hidup baru dalam iman, yang memimpin orang percaya ke jalan penyesalan dan pertobatan
CALVINISME VS ARMINIANISME
Calvinisme dan Arminianisme adalah dua sistim teologia yang berupaya menjelaskan hubungan antara kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab manusia dalam kaitannya dengan keselamatan.
Calvinisme dinamai menurut John Calvin, teolog Perancis yang hidup dari tahun 1509 – 1564. Arminianisme dinamai menurut Jacobus Arminius, teolog Belanda yang hidup dari tahun 1560 – 1609.
 Calvinisme berpegang pada kejatuhan total sementara Arminianisme berpegang pada kejatuhan sebagian.
 Kejatuhan total mengatakan bahwa semua aspek kemanusiaan sudah dikotori oleh dosa, karena itu manusia tidak dapat datang kepada Tuhan dengan kemauannya sendiri.
 Kejatuhan sebagian mengatakan bahwa setiap aspek kemanusiaan dikotori oleh dosa, tapi tidak sampai pada taraf di mana manusia tidak dapat beriman pada Tuhan dengan kehendaknya sendiri
 Calvinisme berpegang pada pemilihan yang tanpa syarat sementara Arminianisme berpegang pada pemilihan bersyarat. Pemilihan tanpa syarat percaya bahwa Allah memilih orang-orang yang diselamatkan berdasarkan kehendakNya semata-mata, bukan berdasarkan apa yang ada pada individu-individu. Pemilihan bersyarat percaya bahwa Allah memilih invididu-individu untuk diselamatkan berdasarkan pengetahuan Allah mengenai siapa yang akan menerima Yesus sebagai Juruselamat.
 Calvinisme berpegang pada penebusan yang terbatas sementara Arminianisme percaya pada penebusan yang tidak terbatas.
(Dari ke lima poin, ini adalah yang paling kontroversial).
Penebusan terbatas adalah kepercayaan bahwa kematian Yesus hanyalah bagi umat pilihan.
Penebusan tak terbatas percaya bahwa Yesus mati bagi semua orang, namun kematiannya tidak akan efektif sampai orang yang bersangkutan percaya
Penebusan tak terbatas percaya bahwa Yesus mati bagi semua orang, namun kematiannya tidak akan efektif sampai orang yang bersangkutan percaya.
Jadi, dalam perdebatan Calvinisme vs Arminianisme, mana yang benar?
Adalah menarik untuk dicatat bahwa dalam keanekaragaman tubuh Kristus ada berbagai perpaduan antara Calvinisme dan Arminianisme.
Ada orang-orang Calvinist lima poin dan Arminian lima poin, dan pada saat yang sama ada orang-orang tiga poin Calvinis dan dua poin Arminian. Banyak orang percaya yang percaya pada semacam perpaduan antara kedua pandangan tersebut.
 Pada akhirnya, kedua sistim ini tidak mampu menjelaskan hal yang tidak pernah dapat dijelaskan. Umat manusia tidak pernah dapat secara penuh memahami konsep semacam ini.
Benar, Allah berdaulat mutlak dan tahu segalanya. Benar, umat manusia dipanggil untuk mengambil keputusan untuk secara tulus percaya pada Kristus untuk mendapat keselamatan. Walau kedua hal ini terkesan bertolak belakang bagi kita, dalam pikiran Tuhan, keduanya masuk akal.